Puasa 2024 Tinggal Menghitung Hari Kapan Pastinya
01 February 2024
Puasa 2024 atau bulan Ramadhan 2024 yang selalu dinanti-nanti oleh umat muslim tinggal menghitung hari. Mau tahu kepastiannya?
Saat bulan istimewa itu tiba, umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan salah satu dari lima rukun Islam, yakni menunaikan puasa selama satu bulan penuh.
Setelah itu, umat muslim akan merayakan hari kemenangan atau Hari Raya Idul Fitri atau juga populer dengan sebutan Hari Lebaran yang jatuh pada tanggal 1 dan 2 Syawal 1445 Hijriah.
Pembahasan menarik menjelang kedatangan bulan puasa adalah terdapat perbedaan penentuan waktu pelaksanaan awal puasa. Fenomena ini seringkali menjadi pertanyaan kebanyakan orang muslim.
Perbedaan penetapan awal puasa otomatis juga berpengaruh pada penentuan lebaran 2024. Apakah kamu tahu, apa yang mendasari hal tersebut?
Kapan Awal Puasa 2024
Salah satu faktor penentu kadar ketakwaan seorang muslim adalah kesediaan dan kesadaran untuk menjalankan ibadah sesuai syariat Islam. Dengan meningkatkan ketakwaan, maka kamu sedang membangun jalan untuk mendapatkan cinta Allah SWT.
Dari sekian banyak bentuk ibadah, puasa di Bulan Ramadhan adalah salah satunya. Keutamaan puasa Ramadhan sungguh luar biasa.
Perintah Allah SWT tentang puasa dinyatakan dalam Surat Al Baqarah ayat 183.
Puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa itu sendiri. Waktunya dimulai sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.
Keutamaan-keutamaan ibadah puasa di Bulan Ramadhan begitu dahsyat. Tak heran apabila kaum muslim mempersiapkan diri jauh-jauh hari supaya bisa mengikuti puasa dan ibadah lain dengan khusyuk. Oleh karena itu, kaum muslim menunggu kepastian awal Puasa 2024.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah mengutus Kementerian Agama untuk menetapkan awal puasa di tahun 2024. Nah, jika kamu penasaran, silakan simak pembahasan berikut ini hingga selesai.
Awal Ramadhan 2024 Menurut Pemerintah
Pemerintah mengambil keputusan penentuan awal Ramadhan 1445 H berdasarkan puncak bulan baru atau pengamatan hilal. Dalam penghitungan kalender Hijriah, hilal menjadi parameter pergantian bulan baru. Hal ini juga berlaku sebagai petunjuk pelaksanaan memulai Puasa 2024.
Biasanya, Kementerian Agama mendapatkan mandat dari Pemerintah dan menindaklanjuti dengan penyelenggaraan sidang isbat. Pasca sidang isbat, barulah Pemerintah mengumumkan informasi tanggal pelaksanaan awal puasa.
Sebagai informasi yang perlu kamu ketahui adalah awal Puasa 2024 akan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Sedangkan tanggal 11 April 2024 adalah adalah jatuhnya 1 Syawal 2024, yakni hari Raya Idul Fitri.
Penetapan ini berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024. Adapun tim penyusunnya melibatkan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama.
Tanggal 1 Ramadhan 1445 Hijriah Menurut Muhammadiyah
Biasanya, selisih pelaksanaan awal puasa yang ditetapkan oleh Pemerintah berbeda dengan pihak Muhammadiyah. Perbedaan ini otomatis juga berdampak pada perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Di tahun ini, awal puasa 2024 Muhammadiyah jatuh pada tanggal 11 Maret 2024. Sedangkan Idul Fitri 1 Syawal jatuh pada tanggal 10 April 2024.
Selain selisih satu hari di awal puasa 2024, sejumlah perbedaan juga terjadi pada beberapa momen Islam yang lain. Misalkan saja pada penetapan tanggal 9 Dzulhijjah 1445 Hijriah sebagai hari pelaksanaan Puasa Arafah dan 10 Dzulhijjah sebagai Hari Raya Idul Adha. Di kalender Masehi, kedua hari penting umat Islam tersebut jatuh pada tanggal 16 Juni 2024 dan 17 Juni 2024.
Adapun Informasi seputar momen-momen penting umat Islam menurut Muhammadiyah tersebut telah disampaikan pada saat gelar Konferensi Pers di Kantor PP Muhammadiyah, Yogya pada Sabtu 20 Januari 2024. Sebagai pembicara adalah Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yaitu Muhammad Sayuti.
Keputusan tersebut berdasarkan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki. Apa yang disampaikan oleh Muhammad Sayuti tertulis dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 H.
Adapun nomor surat maklumat tersebut adalah Nomor 1/MLM/1.0/E/2024. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir beserta Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti membubuhkan tanda tangan dalam keputusan tersebut.
Penyebab Perbedaan Pelaksanaan Awal Puasa
Mungkin kamu sendiri masih mencari tahu apa yang menjadi dasar perbedaan pelaksanaan awal puasa 2024. Atau sejak dulu penasaran, tetapi belum juga menemukan jawabannya. Luangkan waktu sebentar saja untuk membaca artikel ini sampai akhir.
Rasulullah SAW sendiri mengajarkan umatnya untuk melakukan penghitungan awal Ramadhan dengan 2 cara, rukyatul hilal dan ikmal. Khusus di negara kita, menggunakan metode imkanur rukyat dan wujudul hilal sebagai penentuan awal bulan Hijriah.
Nah, perbedaan penentuan awal puasa 2024 dan bulan puasa sebelumnya terjadi karena metode yang digunakan pun berbeda.
Metode Imkanur Rukyat
Arti rukyat secara bahasa adalah menggunakan mata untuk melihat dan hilal memiliki arti bulan sabit. Dalam metode ini, penentuan awal Ramadhan berdasarkan pengamatan terhadap bulan secara langsung, tepatnya mengamati saat bulan bentuknya sabit atau belum bisa terlihat bulat sempurna dari bumi.
Biasanya, para pakar melakukan pengamatan hilal Ramadhan pada hari ke-29 atau malam sebelum hari ke-30. Saat posisi bulan sedang berjalan dan hilal telah tampak, maka malam itu menjadi malam pergantian bulan baru.
Namun, apabila hilal tidak juga tampak, maka malam tersebut adalah malam hari ke-30 atau malam penghabisan bulan yang sedang berjalan, yakni Bulan Sya'ban. Atas dasar istikmal, sesuai hadis riwayat Abu Hurairah, maka hitungan bulan Sya'ban digenapkan menjadi 30 hari.
Hisab Wujudul Hilal
Berikutnya ada Hisab Wujudul Hilal sebagai metode penentuan awal puasa 2024 dengan menggunakan perhitungan astronomis. Bagi yang menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal, mereka meyakini bahwa selama telah memenuhi kriteria tertentu yang berjumlah 3 hal, maka hilal dianggap sudah muncul meskipun tidak terlihat mata dari bumi.
Adapun kriteria yang dimaksud adalah telah terjadi ijtimak, ijtimak terjadi sebelum terbenamnya matahari, dan bulan baru telah tampak. Mudahnya, penentuan bulan baru adalah saat matahari terbenam, kedudukan piringan atas bulan telah berada di atas ufuk.
Selama ini, kamu mengikuti yang mana? Nggak perlu bingung. Pada dasarnya, penetapan puasa 2024, baik dengan metode Imkanur Rukyat maupun Hisab Wujudul Hilal bukanlah hal yang salah.
Hal terpentingnya adalah Allah SWT tidak akan mengurangi nilai pahala dari ibadah-ibadah yang kamu lakukan sepanjang Bulan Ramadhan. Sikapi perbedaan dengan arif dan sebijak mungkin.
Dengan demikian, kerukunan akan senantiasa tercipta dan kita bisa menunaikan ibadah dengan tenang serta nyaman. Ambil hikmah dari perbedaan tersebut. Salah satu hikmahnya adalah supaya umat Islam lebih kreatif dan dinamis, suka bermusyawarah, dan mengembangkan toleransi.
Puasa Lebih Seru dengan Paket Teng-Go AXIS
Setelah mengetahui kapan puasa 2024 dan perbedaan pelaksanaan awal puasa, Sekarang saatnya cek paket internet AXIS untuk menemani puasa kamu jadi lebih seru, yuk!
Banyak pilihan paket internet AXIS bisa kamu pilih, salah satunya adalah
Paket Teng-Go yang bisa kamu play dan pause waktu pemakaian internetnya. Paket ini bisa kamu gunakan untuk main medsos favorit seperti facebook, TikTok, Instagram, dan juga Youtube.
Selain banyak pilihan paket internet, AXIS juga punya bonus melimpah, lho. Kamu bisa mengklaim bonus lewat AXISNet aplikasi. Cek di menu Playground dan Alifetime, ya!
Pokoknya, sekali download aplikasinya, kamu bisa mengambil bonus-bonus yang nggak akan abis-abis.
Hal ini baik untuk mengirit pengeluaran kuota selama puasa 2024. Yuk, beli paket Teng-Go AXIS sekarang juga dan nikmati berbagai promo menarik lainnya di AXISNet!